Sabtu, 02 November 2013

P3K pada keracunan



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Racun
Racun (toksin) adalah setiap zat yang menganggu kesehatan atau menyebabkan kematian  kerena kerja kimiawinya ketika zat ini masuk kedalam tubuh atau kontak dengan kulit.

2.2. Macam-Macam Keracunan
2.2.1. Racun yang Tertelan
Racun yang tertelan terjadi bila pasien menelan zat toksin. Jika zat toksin tertelan sedikit maka sedikit efek tosiknya. Namun demikian, selalu ada potensi terjadinya keracunan yang berat dan fatal.
a. Mengenali keracunan zat yang tertelan
Tanda-tanda keracunan zat yang tertelan meliputi
·        Nyeri dan kram abdomen
·        Mual muntah
·        Diare
·        Rasa seperti terbakar, berbau, berwarna disekitar dan didalam mulut
·        Pusing atau tidak berespon
·        Terdapat wadah racun didekat korban
b.Perawatan untuk racun yang tertelan
Untuk merawat korban yang mengalami keracunan zat yang tertelan:
1.      Tentukan hal-hal berikut:
·        Usia dan ukuran tubuh korban
·        Apa yang ditelan(baca label wadah, simpan muntahan untuk analisis)
·        Berapa banyak yang ditelan(misalnya selusin tablet)
·        Kapan ditelannya
2.      Untuk korban responsive
Telepon 118 atau layanan medis darurat setempat atau sentra informasi keracunan nasional(sikernas) untuk minta petunjuk apa yang harus dilakukan
3.      Untuk korban yang tidak responsive
Buka jalan nafasnya, periksa pernafasan, dan berikan penanganan yang sesuai. Telepon 118 atau layanan medis darurat setempat.
Jika korban bernafas, tempatkan korban pada posisi pemulihan, miring kekiri untuk memperlambat absorpsi racun dan untuk mencegah aspirasi kedalam paru jika mulai muntah.
2.2.2. Keracunan Akibat Alcohol dan Obat lain
Keracuna yang disebabkan oleh operdosis atau penyalahagunaan obat dan zat-zat lain termasuk alcohol sering terjadi. Obat yang sering disalah gunakan di AMERIKA SERIKAT adalah alcohol.
a.           Mengenali Intoksikasi Alcohol
Membantu orang yang mengalmi intoksikasi dapat menjadi sulit karena orang tersebut melawan dan agresif.  Kondisi korban bener-benar serius bahkan mengancam nyawa. Meski pun tanda-tanda berikut menunjukkan intoksikasi alcohol, beberapa juga dapat berarti cedera atau penyakit selain intoksikasi alcohol, seperti diabetes.
·        Bau alcohol pada nafas atau pakaian korban
·        Tidak setabil, sempoyongan
·        Bingung
·        Bicara meracau
·        Mual dan muntah
·        Wajah kemerahan
b.         Perawatan intoksikasi alcohol
Untuk merawat intoksitasi alcohol
1.      Jika korban responsive:
·        Pantau pernafasan
·        Cari adakah cedera
·        Tempatkan pada posisi pemulihan(miring kekiri)
·        Telepon 118 atau layanan medis setempat atau sikernas untuk mintak saran
2.      Jika korban tidak responsive:
·        Buka jalan nafas
·        Periksa pernafasan dan berikan penangan yang sesuai
·        Telepon 118 atau layanan medis setempat
2.2.3.Keracunan korbon monoksida
Korban keracunan karbon monoksida(CO) seringkali tidak menyadari adanya gas. Gas CO tidak terlihat, tidak berasa, tidak berbau dan tidak mengiritasi. Gas ini dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari bahan organik seperti bensin, kayu, kertas, arang, batu bara, dan gas alam.
a. Mengenali Keracunan Monoksida
Sulit mememtukan apakah seseorang mengalami keracuna  CO, tanda- tanda keracinan CO meliputi:
·        Nyeri kepala
·        Telinga berdenging
·        Nyeri dada
·        Otot lemah
·        Mual dan muntah
·        Pusing dan perubahan penglihan (pengelihatan kabur atau ganda)
·        Tdak memberikan respon
·        Nafas dan nadi berhenti
Kondisi berikut ini menunjukkan kemungkunan keracunan CO:
·        Gejala hilang timbul
·        Gejala memburuk atau mebaik ditempat tertentu atau pada waktu tertentu
·        Orang disekitar korban mengalami gejala yang serupa
·        Gejala-gejala dapat disalah artikan dengan flu
·        Hewan peliharaan tampak sakit
b.      Perawatan untuk keracunan karbon monoksida
1.      Keluarkan korban dari lingkungan toksik ketempat berudara segar
2.      Telepon 118 atau layanan medis darurat setempat
3.      Pantau pernafasan
4.      Tempatkn korban bernafasa yang tidak respon pada posisi pemulihan.
2.2.4.   Keracunan Tanaman
Sekitar 50% orang yang terpajan poison ivy, racun oak, dan racun sumac, memiliki  alergi terhadap tanaman tersebut akan bereaksi dengannya. Lebih dari 60 tanaman dapat menyebabkan reaksi alergi, tetapi poison ivy, racun oak, dan racun sumac adalah racun yang paling umum.
a.    Menganali Keracunan Tanaman
Reaksi alergi dapat mulai terjadi 6 jam setelah kontak, tetapi biasanya terjadi 24 jam- 72 jam setelah pajanan. Tanda-tanda keracunan tanaman meliputi:
·        Ruam
·        Gatal
·        Kemerahan
·        Lepuh
·        bengkak
b.   Perawatan untuk Keracunan Tanaman
1.Orang yang mengetahui bahwa mereka kontak dengan tanaman beracun harus mencuci area yang terkena dengan sabun dan air dingin sesegera mungkin untuk membuang resin berminya atau sebaik memakai alcohol(isoppropil)yang digosk secara bebas(bukan dengan mengoleskan jenis apusan).
2.   Untuk reaksi yang ringan, minta korban berendam dala air hanhat suam-suam kuku yang ditetesi 1-2 cangkir oatmeal koloidal (seperti aveno) atau gunakan salah satu dari yang disebut berikut.
·  losion kalamin (salep kalamin jika kulit menjadi kering dan pecah-pecah )
·  pasta soda kueh: 1 sendok the ir dicampur dengan 3 sendok teh soda kue
3.   Untuk reaksi yang hebat lakukan perawatn pada kulit sama seperti perawatan untuk reaksi yang ringan dan cari pertolongan medis.

2.3.    Keracunan Berdasarkan Jalan Masuk
Berdasarkan jalan masuknya racun kedalam tubuh manusia, keracunan dibagi menjadi empat:
2.3.1. Keracunan melalui Mulut/ Alat Pencernaan
a.    Gejala:
·        Mual muntah
·        Nyeri perut
·        Diare
·        Nafas berbau
·        Suara parau
·        Luka bakar pada daerah mulut
·        Adanya sisa racun didaerah mulu
·        Mulut bebusa
b.      Penanganan
·        Beri minum anti racun umum(norit, susu, putih telur, air kelapa, air mineral), jangan berikan susu jika tidak yakin akan jenis racun karena kandungan protein dalam susu dapat mempercepat penyerapan racun dalam tubuh.
·        Usahakan sipenderita muntah. Jangan muntahkan bila korban kejang, tidak sadra, atau menelan minyak, asam ataupun basa kuat.
2.3.2. Keracunan melalui Pernapasan
a.       Gejala:
·        Sesak nafas
·        Kulit kebiruan (sianosis)
·        Nafas berbau
·        Batuk
·        Sura parau
b.      Penanganan:
·        Bawa korban ke tempat berudara segar
·        Beri oksigen bila ada
·        Rujuk ke fasilitas kesehatan segera
2.3.3. Keracunan melalui Kontak/Penyerapan (Kulit)
a.       Gejala :
·        Kulit daerah kontak berwarna kemerahan
·        Nyeri
·        Melepuh dan meluas
b.      Penanganan
·        Buka baju penderita bila terkena racun
·        Bila racun berupa serbuk, bersihkan sampai bersih
·        Siram bagian yang terkean dengan air (minimal 20 menit). Jangan siram kulit dengan air yang terkena soda api.
2.3.4.Keracunan melalui Injeksi/Gigitan
a.       Gejala:
·        Luka didaerah suntikan/gigitan
·        Nyeri pada daerah gigitan
·        Kemerahan
·        Perubahan warna kulit
b.      Penanganan
·        Tenangakan korban
·        Rujuk ke fasilitas kesehatan
·        Jangan memakai torniket












BAB III
PENUTUP
                       

3.1. KESIMPULAN
Racun adalah setiap zat yang menganggu kesehatan atau menyebabkan kematian Karen akerja kimiawinya yang masuk kedalam tubuh manusia. Zat toksin yang masuk kedalam tubuh manusia perlahan-lahan akan menyebabakan kematian, sehingga harus ada pertolongan pertama pada penderita keracunan sebelum ada bantuan dari tenaga medis. Sebelum melakukan penangan kepada penderita keracunan sebaiknya mengenali dahulu apa penyebab keracunan tersebut, seberapa besar banyak racun itu masuk kedalam tubuh manusia dan melalui apa. Sehingga kita tahu penanganann yang tepat.


3.2. SARAN
Makalah ini diharapakan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca dan tenaga kesehatan lainnya tentang pertplongan pertama pada keracunan dan sebagai bahan pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama. Kami tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami maeminta kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah ini.